Minggu, 19 April 2009

Hacker

Anda mungkin pernah menonton sebuah film dimana ada orang-orang terentu yang memainkan komputer untuk masuk kesistem orang lain seperti membobol bank, mengambil data-data penting dan rahasia dari suatu organisasi dunia, mengacak-acak suatu website orang lain, atau masuk ke database stasiun televisi dan kemudian menayangkan acara yang tidak sesuai dengan schedule dari stasiun itu. Apakah itu hanya sekedar film fiksi ilmiah saja?? Tentu saja tidak hecker memang betul-betul ada di dunia ini. Hecker adalah orang-orang ahli komputer yang bisa masuk suatu sistem orang lain tanpa harus mendapat ijin dari orang tersebut.ilustrasinya apabila orang normal ingin masuk kedalam rumah maka harus melewati pintu dan harus mendapat ijin terlebih dahulu dari pemilik rumah. Tetapi tidak demikian dengan para hecker. Mereka bisa masuk kedalam "rumah" tanpa harus melewati pintu dan tanpa haru mendapat ijin dari pemilik rumah. Mereka bisa masuk lewat mana saja, bisa lewat jendela, bisa lewat atap, bisa lewat saluran udara, atau bahkan bila perlu menjebol "rumah" tersebut. Tujuan dari para hecker ini beraneka ragam ada yang hanya ingin merusak isi "rumah" saja lalu kemudian keluar(kemungkinan besar karena ketidaksukaan pada yang punya rumah), ada yang ingin mencuri isi dari rumah tersebut (mengambil data-data penting), atau bahkan ada yang masuk kemudian keluar lagi (hanya untuk pembuktian diri saja). Perandaian "rumah" diatas bisa apa saja. Bisa bank, kantor pemerintah, website, database perusahaan, komputer orang lain, atau apa saja yang tentunya memiliki komputer yang terkoneksi dengan internet.
Di Indonesia sendiri sudah banyak sekali hacker, yang berarti bahwa sebenarnya orang Indonesia tidak kalah pintar di bandingkan dengan orang luar negri. Hanya saja bakat mereka ini jadi salah kaprah karena tidak pernah tersalurkan, yang akhirnya membuat mereka mencoba-coba untuk masuk kesistem orang lain hanya untuk mendapatkan pengakuan. Lalu apakah para hecker ini adalah penjahat. Saya pribadi lebih suka mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang pintar yang tidak tersalurkan bakatnya, dibandingkan dengan seorang penjahat.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar